Jumaat, 17 Jun 2011

12 di batu caves - Google Blog Search

12 di batu caves - Google Blog Search


Memperkaya Pengalaman Spiritual <b>di Batu Caves</b> « Lompat-lompat Sana <b>...</b>

Posted: 13 Jun 2011 07:08 PM PDT

This post is about Malaysia

Terletak tidak jauh dari Kuala Lumpur, ada sebuah tempat peribadahan umat Hindu yang sungguh memukau.  Dibangun dalam rangkaian gua di tebing gunung, Batu Caves barangkali adalah tempat ziarah utama umat Hindu Malaysia.  Sepanjang tahun Batu Caves dikunjungi banyak orang; apalagi kalau sedang perayaan Thaipusam, ramainya bukan buatan.

Berkat pembukaan jalur kereta yang berujung tepat di samping Batu Caves, mengunjungi kuil ini menjadi mudah sekali.  Cukup naik kereta sekali dari KL Sentral, turun di Batu Caves, dan hup… tinggal berjalan beberapa ratus meter mendekati undak-undakan yang menuju ke gua raksasa yang merupakan titik sentral kawasan Batu Caves.  Namun sebelumnya, kita akan disambut patung Hanuman raksasa yang berdiri gagah dekat gerbang menuju stasiun kereta.

Batu Caves dilihat dari stasiun kereta.

Patung Hanuman raksasa.

Objek lain yang langsung akan merebut mata adalah patung Lord Murugan yang menjulang di kaki undak-undakan, berlatar belakang tebing gunung yang dirimbuni tetumbuhan.  Selain patung tersebut, ada pula bangunan kuil yang disarati arca-arca yang merepresentasikan dewa-dewi Hindu, terutama Syiwa dan keluarganya.  Sebuah kolam yang cukup luas turut menambah kesejukan suasana.

Lord Murugan... dan tangga menuju gua yang bahkan lebih tinggi lagi daripada patung tersebut.

Syiwa dan keluarganya.

Saat saya ke Batu Caves, hujan rintik-rintik sedang membasahi bumi.  Ngeri rasanya mendaki tangga yang curam dan semakin licin kala hujan.  Saya tak lagi mengkhawatirkan monyet-monyet nakal yang bebas berkeliaran di kawasan kuil.  Mereka ini konon tak segan mengganggu pengunjung, namun dibandingkan kemungkinan terpeleset dari ketinggian beberapa belas, bahkan beberapa puluh, meter, monyet-monyet itu bukan ancaman besar.  Kecuali, tentu saja, kalau Anda terpeleset gara-gara mereka…

Tapi yah, sudahlah.  Toh saya tidak bisa mundur lagi.  Sayang amat, belum dapat apa-apa, sudah turun lagi.  Jadi meskipun hati agak gentar dan napas mulai ngos-ngosan, saya memaksakan diri terus bergerak menaiki tangga, meski kadang-kadang berhenti untuk beristirahat.  Pengunjung juga terus mengalir naik: baik orang-orang keturunan India beragama Hindu yang memang datang dengan tujuan beribadah, maupun wisatawan ingin tahu seperti saya.

Waduh, sudah tinggi juga. Tanggung dong, kalau turun lagi?

Okelah... mari naik terus!

Tiba di atas sungguh merupakan pencapaian pribadi bagi saya.  Rasa letih seketika sirna.  Di hadapan mata ada keajaiban alam berpadu dengan buah jerih-payah manusia.  (Coba bayangkan, waktu pertama tangga ke gua itu dibangun, bagaimana ceritanya, bagaimana sulitnya?)  Kesyahduan menguar bahkan sebelum kaki jauh melangkah ke dalam gua: sepasang suami-istri berdarah Cina yang sudah agak renta, tampak khusyuk berdoa.  Saya kok yakin padahal agama mereka bukan Hindu, namun tak ada yang mempermasalahkan.

Di mulut gua, ada kios-kios yang menjual barang-barang devosi umat Hindu (dan juga minuman, bagi Anda yang keringatnya terkuras habis sewaktu mendaki tangga).  Sebagian barang juga bisa Anda beli untuk oleh-oleh.

Sejumlah arca di dalam gua.

Dan begitu masuk ke dalam gua utama… wah.  Napas yang sudah mulai teratur, kembali tercekat karena kagum.  Penerangan remang-remang justru semakin menonjolkan fitur-fitur alami gua, dan menambah kesan agung kepada arca-arca yang ditempatkan di berbagai sudut, terkadang di tempat yang agak tidak terduga.  Mengunjungi Batu Caves merupakan keriaan bagi indra penglihatan, sekaligus memperkaya pengalaman spiritual.

Pemandangan yang membuat napas saya tercekat.

Posted by Tante Guru

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Megunjungi Dewa Murugan <b>di Batu Caves</b> « brigittahardi

Posted: 14 Jun 2011 08:33 AM PDT

Batu Caves

Sabtu 11 Juni lalu, saya dan dua orang teman dari KBR68H menyempatkan diri untuk mengunjungi Batu Caves, sebuah kawasan kuil Hindu di daerah Selangor, 13 kilometer dari Kuala Lumpur. Kami berangkat dengan kereta komuter/KTM  dari KL Sentral. Harga tiket 1 RM atau sekitar 2.800 rupiah. Perjalanan hanya menempuh waktu 20 menit dan berhenti di stasiun Batu Caves.

Sampai disana, hal yang langsung menarik perhatian saya adalah adanya patung Hanoman berwarna warni yang tingginya tak kurang dari 15 meter. Selain itu, suara musik dan nyanyian dari dalam kuil uga tedengar indah. Tapi itu belum apa apa, karena kita belum sampai di tempat utama. Di depan gerbang menuju kuil dalam gua, ada sebuah patung Dewa Murugan berwarna emas dengan tinggi 43 meter.

Dewa Murugan adalah Dewa Hindu yang terkenal di kalangan orang Tamil di negara bagian Tamil Nadu di India, dan Sri Lanka. Dia juga dikenal dengan berbagai nama, seperti misalnya Murugan, Kumara, Shanmukha, Skanda dan Subramaniam. Dia merupakan Dewa perang dan pelindung negeri Tamil. (Sumber: wikipedia)

Kuil di dalam gua

Setelah menikmati keindahan patung dewa Murugan, kita harus berjalan menaiki 200 lebih anak tangga untuk menuju kuil utama yang terletak di dalam gua. Lumayan panjang perjalanan yang harus ditempuh apalagi cuaca cukup panas. Tapi dengan perlahan namun pasti akhirnya kami tiba juga di dalam gua, tempat kuil utama berada. Selain itu hampir di setiap sudut di dalam gua, terdapat kuil kuil kecil atau patung patung dewa. Meskipun bukan pada hari besar, kuil ini tetap ramai dikunjungi oleh para umat yang ingin berdoa.

Kalau ingin merasakan suasana istimewa di Batu Caves, kita bisa datang pada bulan Februari, tapi sayang saya tak tahu tanggal pastinya. Tapi yang jelas, pada bulan Februari kita bisa menyaksikan perayaan Thaipusam. Pada saat itu, ramai orang yang datang untuk berdoa dan melihat berbagai macam atraksi.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ads