Ahad, 17 Julai 2011

12 di sungai panjang - Google Blog Search

12 di sungai panjang - Google Blog Search


Wisata Buaya Raksasa <b>Di Sungai</b> Adelaide, <b>Panjang</b> 5,4 meter dan <b>...</b>

Posted: 13 Jul 2011 02:08 AM PDT

Wisata Buaya Raksasa Di Sungai Adelaide, Panjang 5,4 meter dan Bobot 2 ton - Di perairan sungai Adelaide, terdapat seekor buaya raksasa. Bukannya tidak ditakuti, namun ketakutan warga kepada buaya besar tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para warga yang ketakutan tapi juga penasaran untuk dapat melihat secara dekat bagaimana bentuk buaya tersebut.

Para wisatawan rela mengeluarkan kocek untuk menyewa perahu dan dan dapat merasakan sensasi menegangkan ketika buaya raksasa tersebut datang menghampiri perahu sewaan.

Salah satu wisatawan yang tertarik dan telah merasakan sensasi berada di dekat buaya raksasa tersebut adalah Bridgeford Katrina. Katrina yang adalah seorang fotografer itu pun tak luput membidik buaya raksasa sepanjang 5,4 meter dan berbobot 2 ton tersebut yang seketika muncul dari dalam air karena tertarik dengan pancingan sang pemandu wisata yang menggantungkan daging kangguru dengan menggunakan tiang. Karena posturnya yang sangat besar, buaya tersebut dinamakan Brutus.

"Dia memiliki adrenalin yang tinggi," ujar Katrina. "Dia datang begitu dekat dan hampir kita yang ada di perahu dapat menyentuhnya."

Sebagaimana dilansir Dailymail, Rabu (13/7/2011), keberadaan Brutus telah menjadi buah bibir di sekitar wilayah Darwin, Australia. Brutus yang kehilangan kaki depannya tersebut diyakini akibat berkelahi dengan hiu di muara sungai. Kisah tersebut jua lah yang membuat masyarakat semakin penasaran untuk melihat langsung buaya rakasa tersebut.

"Ketika buaya itu mengeluarkan dirinya dari dalam air, semua berteriak seru," ujar Katrina.

Wisata kapal pesiar untuk menyaksikan lompatan buaya tersebut merupakan daya tarik wisata utama di wilayah selatan Australia yang menarik banyak perhatian masyarakat di kawasan utara Australia.

Ribuan 'monster' hidup di perairan sekitar wilayah Darwin, Australia Selatan. sehingga pemerintah daerah memperingatkan orang-orang yang ada di kawasan wisata tersebut untuk tidak berenang atau mencuci kendaraan mereka di dalam air.

Mereka juga diberitahu untuk tidak berkemah di dekat sungai karena buaya menjelajah hingga beberapa mil pedalaman.

Jika anda suka berita Wisata Buaya Raksasa Di Sungai Adelaide, Panjang 5,4 meter dan Bobot 2 ton, silahkan klik tombol suka !

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Mancing <b>di</b> Selat <b>Panjang Sungai</b> Kakap, Gigi dan Rahang Dulhan <b>...</b>

Posted: 24 May 2011 04:10 AM PDT


Hasanuddin memperlihatkan luka yang diderita Dulhan, anaknya, setelah dikibas buaya di Sungai Selat Panjang, Senin (23/5).

PONTIANAK – Mancing udang di perairan Selat Panjang, Sungai Kakap, Hasanuddin, 55, dan Dulhan, 16, anaknya serta Fauzi, 39, dikibas buaya, Sabtu (21/5). Bahkan Fauzi tewas tenggelam.

"Dulhan anak saya giginya patah dikibas ekor buaya. Tetapi Fauzi yang juga anak angkat saya tidak bisa diselamatkan, karena tidak bisa berenang," ungkap Hasanuddin warga Parit Keladi Sungai Kakap, Senin (23/5).

Dikatakan Hasanuddin mereka memancing menggunakan dua sampan. Ditiup angin kencang, sampan mereka terbalik. "Kami menggunakan sampan kecil yang diikat di sampan besar. Secara tiba-tiba sekitar pukul 17.00 datang angin yang sangat kencang dan hujan deras, sehingga sampan terbalik. Kami bertiga meloncat dari sampan," ujar Hasanuddin.

Para pemancing udang tersebut berusaha menyelamatkan diri. Fauzi tidak bisa diselamatkan karena tidak bisa berenang. "Saya terus berusaha membantu Fauzi. Tetapi tubuhnya semakin ke dalam air. Saya berusaha untuk mendorongnya ke atas. Saya susah bernapas mengangkat tubuhnya, lalu saya lepaskan Fauzi," ungkap Hasanuddin.

Sementara Dulhan terus berusaha berenang ke tepi sungai. Akhirnya bisa menyelamatkan diri. "Saat timbul dari dalam air, setelah berusaha menyelamatkan Fauzi, saya menemukan jeriken bensin lima liter. Jeriken itu yang menyelamatkan saya hingga bisa mengapung ke pinggir sungai," papar Hasanuddin.

Hasanuddin dan kedua anaknya memancing jauh dari pemukiman warga. Setelah sampai ke pinggir sungai yang tidak ada penduduknya, Hasanuddin dan Dulhan berenang menggunakan kayu untuk meminta pertolongan warga. "Ketika berenang itulah, ada seekor buaya langsung menyambar leher saya. Untung saja tidak kena. Namun anak saya terkena ekornya sampai gigi dan rahangnya patah," tambah Hasanuddin.

Hasanuddin dan anaknya terus berusaha berenang menyeberangi sungai. Mereka diikuti dua ekor buaya yang sangat besar. "Buaya yang agak kecil mengamuk. Saya sempat heran, melihat buaya yang mengamuk dihalangi oleh buaya yang besar. Saya sama anak saya sudah pasrah, hingga saya sampai ke seberang untuk minta pertolongan," ungkapnya.

Hasanuddin minta tolong warga, membantu mencari Fauzi yang tenggelam. Warga berkoordinasi dengan Tim SAR dan Polairud untuk membantu mencari Fauzi. Dua hari kemudian, Senin (23/5) dini hari, tubuh Fauzi mengapung tak bernyawa.

Fauzi tinggal di Jalan Ya' M Sabran, Gang Nangka, Tanjung Hulu, Pontianak Timur. Fauzi sering mengikut Hasanuddin memancing udang. "Kami sudah bilang sama keluarganya tentang peristiwa kematian korban. Mereka mengerti karena mengetahui Fauzi tidak bisa berenang. Fauzi dikubur Senin kemarin," jelas Hasanuddin. (sul)

SUMBER

Related posts:

  1. Lidah Buaya Pontianak Berpeluang Masuk Jepang
  2. Oknum Guru Sui Kakap Hamili Ponakan
  3. 400 Hektar Kebun Sawit di Sungai Pinyuh Terbakar
  4. 200 Ton CPO Tumpah di Sungai Pawan
  5. Dipelasah Suami, Bunga (nama samaran) Panjat Tower Listrik Tegangan Tinggi di Sungai Kunyit

from your own site.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ads